Dampak Buruk Media Sosial
Apa sih yang dimaksud Media Sosial atau dalam bahasa gaul disebur Medsos ???
Menurut wikipedia Media Sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial.
Aktivitas di dunia maya bisa membawa dampak buruk juga khususnya bagi anak-anak dan remaja. Mereka yang kecanduan dengan dunia maya kerap menjadi orang yang asosial (terputus kontak dengan lingkungan sekitar). Selain itu, jika terlalu lama di depan layar pun dapat merusak mata sehingga fisik kita baik mata maupun tubuh secara keseluruhan menjadi terganggu.
Selain itu, penggunaan media sosial terutama pada anak atau remaja tampaknya juga berdampak negatif pada durasi tidur. Sebuah penelitian di Kanada baru-baru ini menunjukkan bahwa durasi tidur dan kebiasaan menggunakan jaringan sosial pada 5.403 anak (51,4 % laki-laki) hanya sekitar sepertiga (36,4 %) yang memenuhi atau melampaui jumlah jam tidur yang dianjurkan sesuai usianya. Sedangkan (63,6 %) sisanya memiliki tidur kurang dari yang direkomendasikan.
Dalam hal penggunaan media sosial, sebesar 73,4 % dilaporkan menggunakan setidaknya satu jam per hari sementara 16,1 % dilaporkan sedikitnya 5 jam penggunaan sehari-hari. Analisis menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa wanita dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki dalam hal menggunakan media sosial minimal 5 jam per hari (22,3 : 10,2 %).
Berikut berbagai dampak yang mungkin terjadi akibat kurang
tidur :
1. Konsentrasi menurun
Kurang tidur dapat memengaruhi banyak hal. Seperti mengganggu
kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat anak
menjadi sulit dan tidak efisien saat belajar. Siklus tidur pada malam hari sangat
berperan dalam menguatkan memori dalam pikiran. Jika waktu tidur tidak mencukupi,
maka anak akan mengalami kesulitan mengingat apa yang dipelajari dan alami
selama seharian.
2. Insomnia
Penyakit insomnia merupakan penyakit yang ditandai dengan gejala sulit
tidur karena kebiasaan begadang. Menurut para ahli, ada kaitan kuat antara
insomnia dan depresi dan satu sama lain saling memicu. Jika orang kurang tidur
tubuhnya menghasilkan kortisol (hormon stres). Dalam penelitian yang dilakukan terhadap
10.000 orang di AS pada tahun 2007, mereka yang insomnia mempunyai risiko lima
kali lipat untuk terkena depresi dibanding dengan yang tidak insomnia.
3. Masalah kesehatan serius
Beberapa resiko penyakit yang dapat terjadi akibat kurang tidur:
* Penyakit jantung
* Serangan jantung
* Gagal jantung
* Detak jantung tidak teratur
* Tekanan darah tinggi
* Stroke
* Diabetes
4. Otak jadi lemot
Jika kewaspadaan dan konsentrasi otak menurun. Tak heran jika setelah
berjam-jam (atau bahkan berhari-hari) tidak tidur nyenyak, kita akan merasa
jadi suka bingung sendiri, gampang lupa, dan sulit berpikir jernih. Dalam dunia
medis, kondisi gangguan berpikir akibat otak yang kelelahan ini sering disebut
sebagai brain fog. Tapi lebih
familiar dengan istilah lemot. Meski terkesan sepele, brain fog ini tidak boleh
disepelekan. Brain fog bisa jadi merupakan gejala awal dari penyakit demensia.
5. Gampang lupa
Saat sedang mengantuk, kita cenderung akan gampang lupa. Selain karena
konsentrasi dan fokus otak yang memburuk, akibat kurang tidur, ingatan juga
perlahan memburuk. Pasalnya selama tidur, saraf-saraf dalam otak yang
menyimpan ingatan semakin diperkuat.
6. Sulit menerima informasi baru
Kurang tidur juga bisa memengaruhi kemampuan untuk memahami informasi
baru lewat dua cara. Pertama, Anak akan menjadi tidak fokus sehingga sulit
untuk menerima informasi baru. Dengan begitu, Anak tidak dapat belajar dengan
efisien. Kedua, daya ingat yang lemah akan mempersulit untuk menyimpan
informasi baru yang dipelajari ke dalam ingatan.
7. Memicu penyakit mental
Dari beragam penelitian ditemukan
adanya potensi besar kemunculan beberapa penyakit mental, seperti depresi,
ADHD, gangguan kecemasan, dan gangguan bipolar sebagai akibat kurang tidur.
Ponsel memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup orang Indonesia, tua
maupun muda. Namun kita harus mewaspadai situasi seperti ini. Sudah
banyak penelitian yang menunjukkan dampak buruk penggunaan media sosial
maupun internet pada anak-anak dan remaja. Saatnya kita mengambil
peran lebih besar untuk mencegah dampak buruk tersebut. Karena itu pastikan anak-anak dan generasi muda aman
dari berbagai gangguan atau potensi gangguan, yang menjadi tanggung
jawab kita bersama.
Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Sampai jumpa:)
Tidak ada komentar: